Menulis Karena Gelisah Terhadap Sesuatu..

Hiruk Pikuk Ziarah Diri

Oya temen-temen, malam ini kalian pada nginap dimana? Di mushallakah, trotoar toko orang, halte bus, atau di panti-panti jaga yang kalian jumpai di sepanjang jalan? Di tempat kamu sudah dini hari, jalanan sepi dan menakutkan. Kami bertiga baru saja turun dari bus, dan masalah kami di sini kami belum tahu mau nginap dimana. Barangkali ini akan terdengar gila dan nekat, bayangin aja sekarang ini jam di tangan aku sudah menunjukkan kami berada pada zona diatas jam 01.00 malam), tapi tetap aja sampai saat ini kami belum dapat kepastian mau tidur dimana, kasihan kedua "isteri aku" yang sedari tadi udah kantuk berat. Oya barusan aku mendapat balesan sms dari temanku yang cewek bernama Rahma, cakep. Kata dia mereka bertiga malam ini akan menginap di masjid setempat.

Baru setengah perjalanan kami menuju ke daerah mengemis, dalam bus kedua isteri aku ini sudah menguap lebih dari seratus kali per orangnya, ini menandakan cepet-cepet keinginan mereka untuk tidur udah di ubun-ubun. Alamakjang, jauh juga ya jarak dari Yogya ke Purwokerto hingga memakan waktu lebih dari lima jam jarak tempuh. "Kirain jaraknya sikitar dua jam setengah gitu, eh tahu-tahu lima jam lebih, oalaaaah, piye iki.!!

Sekitar jam sepuluh malam kami bertiga sampai ke purwokorto dengan selamat. Setelah menempuh perjalanan gila dan melelahkan dari terminal kiwangan yang mengharuskam kami menumpangi bus kelas ekonomi (low bus class) yang membosankan, sumpek hanya digerayangi oleh asap rokok dan bau badan yang kecut dekil selama lima jam, lalu dibuntut perjalanan sampai juga kami ke terminal. Dan kalian tahu kabar buruknya apa? Sesampai ke daerah mengemis kami, aku dan dua orang teman yang sudah ngantuk sedari tadi dihadapakan dengan tantangan yang mengahruskan kami untuk mencari tempat penginapan.

Jadinya rasa kantuk yang tak bisa dibendung sejak dari dalam bus tidak bisa langsung terbayar lunas. Mendekati jam dua belas malam kami harus nyari- nyari dulu dimana ada hunian kosong yang bisa ditinggali, hiks... Itu mau jam dua belas loh, gak kayak teman teman yang mengemis di daerah yogya, jam enam sudah diturunin, punya waktu yang lumayan banyak untuk mencari tempat penginapan.

Tapi walaupun bagaimana pun yang pasti calon seorang leader harus bisa berpikir smart dalam keadaan terjepit seperti ini; harus mencari solusi, mau jam dua belas kok belum dapat hunian? Harus cari jalan keluarnya. Akhirnya pertolongan itu datang, dengan alasan yang tidak jelas sambil mencari-cari penginapan, di tengah perjalan jalan kita kesandung dengan satu kotak yang Ada isinya. Parah kawanku langsung keingat sama doraemon dan kotak ajaibnya.

Coba sedikit kita mundur ke belakang, tepatnya ke beberapa jam sebelum menumpangi bus. Jadi gini, tadi tepatnya menjelang siang di hari minggu aku dan dua lagi temenku yang cewek ditakdirkan harus mengemis dan menderma di dua daerah yang ada di jawa tengah, yaitu purwokerto dan Bumi ayu. Mulanya aku bingung gimana caranya ya, kalau kita dilepasin ke jawa tengah, mana tahu jalan kesana. Mengingat ini persoalan serius, kita bertiga coba berembuk mengenaiseperti apa medan di jawa tengah, tepatnya purwokerto dan bumi ayu. Kalian bayangin aja gimana jadinya kalau anak aceh, bali dan selain dari jawa harus berpetualang di tanah jawa? (bakalan nangis si ibuk kalau tahu putra-putrinya diginiin di negeri orang).

Sedikit cerita, memang dari tahun ke tahun program Gerakan Mari Berbagi selalu memiliki daya tarik berkekuatan magnet yang mampu mengaduk-ngaduk emosi peserta untuk ikut berpartispasi di acara ini. Tidak henti-hentinya GMB melakukan evalausi demi sebuah perbaikan di masa selanjutnya. Memang iya, buktinya GMB tahun ini lebih seru, lebih wooow dibandingkan tahun sebelumnya.

Bagi aku mendengar ada kata Youth Adventure (YA)' dalam program GMB kali ini, itu sudah sangat-sangat bisa membuat aku tertarik untuk berpartisipasi di acara ini, baik itu terpilih sebagai peserta atau volunteer, yang penting aku bisa berada diantara orang-orang yang terlibat dalam progaram ini. Dan kata YA lah yang membuat aku bergegas dari aceh menuju yogyakarta hanya untuk menjadi seorang volunteer loh (dalam bahasa indonesianya relawan) bukan sebagai peserta. Barangkali bagi sebagian orang ini terdengar konyol dan bodoh, kenapa aku mau? Ya aku mau karena aku tahu ini penting bagiku, manfaatnya akan aku rasakan kalau tidak sekarang ya nanti.

Asumsi aku seperti ini, terkadang untuk bisa berkenalan dengan orang-orang hebat dan berdiri sebahu dengan mereka, kita harus membelinya. Dalam hal ini aku sudah membuktikan dengan membeli perkenalan dan pertemuan tersebut yaitu dengan terbang dari Aceh Jakarta. Hampir semua peserta memilih GMB karena bertumpu pada tiga poin; Homestay, bertemu Inspiring leader, adventure di yogya. Bagi aku, adventure di yogya merupakan part yang paling seru di acara Gerakan Mari Berbagi kali ini.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Recent Posts

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.

Pages