Menulis Karena Gelisah Terhadap Sesuatu..

  • This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

Nyanyian Galau? Apa Dampaknya



Suasana hati yang lagi kenapa-napa, bisa jadi membaik atau memburuk setelah menikmati beberapa nyanyian dengan berbagai alirannya. Ini sekedar informasi, 'persentase muda-mudi galau dengan musik galau yang bermunculan di tahun 2013 sebanding'.



Iya sih, memang banyak muda-mudi di abad 21 ini yang memilih bernyanyi atau mendengar nyanyian (musik) sebagai alternatif untuk meredam masalah. Misalnya ni, ketika mereka sedang berhadapan dengan masalah hidup yang begitu membuat mereka down; katakanlah itu seperti harapan yang tidak kesampaian, hajat asmara yang pupus, kandas di tengah jalan, dan stres akibat memikul beban yang berlebihan atau saat-saat galau dan silau; dikala hati sedang gerimis lebat tanpa ada satupun payung dan jas hujan yang memayungi hatimu.

Lalu sebagai alternatif untuk meredam itu semua sebagai media menghibur mereka memilih untuk bernyanyi atau mendengarkan orang bernyanyi (menikmati musik). Tapi jangan salah, jangan sampai salah memilih nyanyian, bisa-bisa keadaanya jadi tambah lebih buruk. Kata kawanku, "Seseorang yang lagi senang, saat dia mendengar nyanyian yang dia nikmati adalah musiknya, tapi beda halnya dengan yang lagi galau, yang dinikmati adalah liriknya, parahkan."

Jangan seperti aku, aku juga hampir sama dengan muda-mudi sekarang, ya walaupun aku bukan lagi seorang pemuda. Setiap kali aku menghibur diri aku sering memilih yanyian sebagai media alternatifnya. Kadang-kadang saat bermalam mingguan sendirian, diatas motor aku malah pernah sempat menghabiskan beberapa album lagu galau, terhitung dari pertama motor hidup sampai tu motor kembali ke rumah. Tapi aku keliru karena sering memilih nyanyian galau sebagai alternatifnya, jadinya bukan tambah bagus suasana hatiku, malah porak-poranda, hahai. 



Jadi, lumayan berbahaya kalau sempat ketemu antara muda-mudi galau dengan musik yang sama galaunya, bisa-bisa tambah buruk suasana hatinya karena mendapat support/dukungan yang besar untuk menjadi lebih galau lagi. lagu-lagu semacam, "Lumpuhkanlah ingatanku, hapus semua tentang dia..." jangan coba-coba. Ntar beneran lumpuh ingatan yang kamu miliki. Sandiwara cinta juga jangan, parah jadi tambah memar-memar hati yang kamu punya.

So, solusinya adalah pilihlah musik yang berlawanan dengan suasana hatimu, kalau lagi galau jangan pula lagu yang galau yang dikunyah, tambah burem masa depan danmasa sekarang, tapi lawan suasana hati dengan qasidahan atau music rock and roll.

Share:

Rela Privat Nari Demi Seleksi GMB

Mengambil keputusan untuk mengikuti wawancara langsung ke Jakarta merupakan sebuah pilihan yang tepat. Sekarang saya rasakan sendiri dampak dari keputusan yang saya ambil setelah dinyatakan tidak lulus menjadi peserta GMB 2014.

Share:

Nyonya Menir

Saat ini aku sedang duduk diatas anak tangga masjid Ule Lheu, Banda Aceh, bersama nyonya menir (Menir; panggilan kebesaran untuk nenekku yang kusematkan). Angin disini sangat bersahabat dengan ku, pelan, gemulai dan sopan dalam bergerak. Tapi kekuatannya tidak cukup maksimal untuk membuat rambut nyonya menir bergerak- gerak, tertiup kesana sini, hingga membuat wajahnya tertutup oleh helaian rambut dia sendiri seperti dulu saat menir masih gadis, yang masih bisa menikmati terpaan angin di tepian pantai yang landai nan berpasir lembut. Pagi ini, yang kulihat rambut menir sudah keras tidak mungkin angin mampu untuk meniup-niupnya melenggok kesana kemari.



Namanya juga orang sudah nenek ya gak menir? Pasti umurnya sudah diatas angka lima puluhan, jalannya sudah membungkuk, dan kedua kakinya harus ditemani sebatang tongkat. Berjalan hanya melihat tanah sepanjang perjalanan, hanaya satu pemandangan saja (hamparan tanah). Pemandangan akan berganti ke pemandangan yang baru, setelah menir jauh berjalan lalu berhenti diantara batas pasir dan dan ombak yang sedang bolak-balik menjilat-jilat batas pergelangan kaki menir yang sudah berhenti berjalan.

"Menir, menir, kamu sangat cantik dulu, kakek ku yang mengatakan itu kepadaku, dia sekaligus suamimu menir. Melihat rambutmu saja bisa membuat dia ling lung, melihat kau menengadah ia akan terpana karena diwaktu yang sama ia juga melihat lehermu yang begitu indah, putih bersih dari daki. Itu yang dikatakan suamimu ke aku semalam menir. Ia berbicara dalam tidurku."


Nyonya menir pagi ini tidak lagi sesempurna dan seanggun nyonya menir di pagi beberapa tahun silam, saat dia masih berusia 18 tahun dan menyandang gelar ABEGE, saat si menir masih berseragam putih abu-abu, menenteng tas kecil berisikan buku-buku dan alat tulis menuju sekolah kebanggannnya. Si menir yang masih tampil ayu, kece, cuek dan caem, bisa berjalan tegap, menoleh pelan, berwibawa. Menebar pesona ke segala penjuru dan ke siapa saja yang punya mata.

Namun pagi ini aku mendapati menir dalam keadaan yang lain. Sangat berbeda, derajatnya jauh berputar, bahkan mencapai angka 180 derajat, alias fisiknya berubah total jauh dari angka 18. Kulitnya tidak lagi kenceng tapi sudah kendor keriput (meu yek-yek), pinggulnya sudah tak lagi ramping malah rempong. Dan rambutnya mana mungkin lagi bisa lagi dikucir, toh sudah kayak bulu sapu ijuk, tegak tidak beraturan, keras (ceukang) jarang shampoan dan berbau aroma terapi tak sedap.

Dari semalam nyonya sudah berbisik ke saya, nak besok pagi, bagaimana kalau kita jalan-jalan mengitari tepi pantai ule lheu, aku (menir) ingin mengenang kembali saat aku dihempas gelombang tsunami di pagi minggu sekitar jam tujuh pagi lewat sedikit. Ku ingin mereflkeksi kembali bagaimana aku bisa terbang setinggi itu, melewati beberapa atap rumah nelayan dan diakhir penerbngan aku diistirahatkan diatas pokok kayu bercabang persis sepertii cabang ketepel." oh boleh menir, siapa takut, lagian besokkan orang-orang pada kesitu juga buat lihat-lihat keramaian dan laut yang diam.

Mendengar tawarannya mendapat persetujuan nyonya menir girang, sejenak menir bernyanyi...
"I believe i can flyyyyy..... Ya menir kamu betul sekali, kamu sudah membuktikan kalau kamu bisa terbang pagi itu, bahkan mengalahkan terbangnya para peselancar bersama alat selancar diatas tingginya gelombang ombak yang terbentuk di area laut lepas ini.

Share:

It's About Yaumil "Terbawa Arus Yaumil"

Barusan aku ngikutin berita di tipi, katanya, "Tebalnya abu vulkanik di daerah kediri dan sekitarnya mencapai 5-10 cm." Ecek-eceknya mas yaumil akhir dengar berita ini dan dia nyahut dengan gaya bancinya, "hai cien, pliiis deh, itukan udah kayak eke pakek bedak, kalian percaya kan?". Haha, malam ini aku pengen cerita tentang mas yaumil akhir. Sebelumnya aku pengen nanya dulu, siapa diantara GMBers yang tidak kenal mas yaumil? Pasti gak ada, semua kita kenal, mau itu volunteer, peserta, richard, kak raya, mas dede, bang az, mas hambar, 'everybody know mister yaumil.'
Terbawa arus yaumil

Share:

Jogjhaaa

"Tubuhku ada disini tetapi tidak jiwaku, kosong yang hanya kurasakan...
Didalam keramaian aku masih merasa sepi, sendiri memikirkan kamu..."


Penggalan lirik lagu milik Dewa 19 yang berjudul 'Kosong', diatas, sangat sesuai untuk menggambarkan suasana hatiku malam ini. Selamat malam para GMBers di seluruh Indonesia, kalian pada ngapain sih, kok belum pada tidur jam segini? Atau kalian emang gak bisa tidur karena kepikiran terus sama si cibubur itu, hayoooo ngaku (kalau bohong ntar dikasih tiket loh sama pak imam di kemenpora buat keliling-keliling Asean).
Share:

Hiruk Pikuk Ziarah Diri

Oya temen-temen, malam ini kalian pada nginap dimana? Di mushallakah, trotoar toko orang, halte bus, atau di panti-panti jaga yang kalian jumpai di sepanjang jalan? Di tempat kamu sudah dini hari, jalanan sepi dan menakutkan. Kami bertiga baru saja turun dari bus, dan masalah kami di sini kami belum tahu mau nginap dimana. Barangkali ini akan terdengar gila dan nekat, bayangin aja sekarang ini jam di tangan aku sudah menunjukkan kami berada pada zona diatas jam 01.00 malam), tapi tetap aja sampai saat ini kami belum dapat kepastian mau tidur dimana, kasihan kedua "isteri aku" yang sedari tadi udah kantuk berat. Oya barusan aku mendapat balesan sms dari temanku yang cewek bernama Rahma, cakep. Kata dia mereka bertiga malam ini akan menginap di masjid setempat.

Baru setengah perjalanan kami menuju ke daerah mengemis, dalam bus kedua isteri aku ini sudah menguap lebih dari seratus kali per orangnya, ini menandakan cepet-cepet keinginan mereka untuk tidur udah di ubun-ubun. Alamakjang, jauh juga ya jarak dari Yogya ke Purwokerto hingga memakan waktu lebih dari lima jam jarak tempuh. "Kirain jaraknya sikitar dua jam setengah gitu, eh tahu-tahu lima jam lebih, oalaaaah, piye iki.!!

Sekitar jam sepuluh malam kami bertiga sampai ke purwokorto dengan selamat. Setelah menempuh perjalanan gila dan melelahkan dari terminal kiwangan yang mengharuskam kami menumpangi bus kelas ekonomi (low bus class) yang membosankan, sumpek hanya digerayangi oleh asap rokok dan bau badan yang kecut dekil selama lima jam, lalu dibuntut perjalanan sampai juga kami ke terminal. Dan kalian tahu kabar buruknya apa? Sesampai ke daerah mengemis kami, aku dan dua orang teman yang sudah ngantuk sedari tadi dihadapakan dengan tantangan yang mengahruskan kami untuk mencari tempat penginapan.

Jadinya rasa kantuk yang tak bisa dibendung sejak dari dalam bus tidak bisa langsung terbayar lunas. Mendekati jam dua belas malam kami harus nyari- nyari dulu dimana ada hunian kosong yang bisa ditinggali, hiks... Itu mau jam dua belas loh, gak kayak teman teman yang mengemis di daerah yogya, jam enam sudah diturunin, punya waktu yang lumayan banyak untuk mencari tempat penginapan.

Tapi walaupun bagaimana pun yang pasti calon seorang leader harus bisa berpikir smart dalam keadaan terjepit seperti ini; harus mencari solusi, mau jam dua belas kok belum dapat hunian? Harus cari jalan keluarnya. Akhirnya pertolongan itu datang, dengan alasan yang tidak jelas sambil mencari-cari penginapan, di tengah perjalan jalan kita kesandung dengan satu kotak yang Ada isinya. Parah kawanku langsung keingat sama doraemon dan kotak ajaibnya.

Coba sedikit kita mundur ke belakang, tepatnya ke beberapa jam sebelum menumpangi bus. Jadi gini, tadi tepatnya menjelang siang di hari minggu aku dan dua lagi temenku yang cewek ditakdirkan harus mengemis dan menderma di dua daerah yang ada di jawa tengah, yaitu purwokerto dan Bumi ayu. Mulanya aku bingung gimana caranya ya, kalau kita dilepasin ke jawa tengah, mana tahu jalan kesana. Mengingat ini persoalan serius, kita bertiga coba berembuk mengenaiseperti apa medan di jawa tengah, tepatnya purwokerto dan bumi ayu. Kalian bayangin aja gimana jadinya kalau anak aceh, bali dan selain dari jawa harus berpetualang di tanah jawa? (bakalan nangis si ibuk kalau tahu putra-putrinya diginiin di negeri orang).

Sedikit cerita, memang dari tahun ke tahun program Gerakan Mari Berbagi selalu memiliki daya tarik berkekuatan magnet yang mampu mengaduk-ngaduk emosi peserta untuk ikut berpartispasi di acara ini. Tidak henti-hentinya GMB melakukan evalausi demi sebuah perbaikan di masa selanjutnya. Memang iya, buktinya GMB tahun ini lebih seru, lebih wooow dibandingkan tahun sebelumnya.

Bagi aku mendengar ada kata Youth Adventure (YA)' dalam program GMB kali ini, itu sudah sangat-sangat bisa membuat aku tertarik untuk berpartisipasi di acara ini, baik itu terpilih sebagai peserta atau volunteer, yang penting aku bisa berada diantara orang-orang yang terlibat dalam progaram ini. Dan kata YA lah yang membuat aku bergegas dari aceh menuju yogyakarta hanya untuk menjadi seorang volunteer loh (dalam bahasa indonesianya relawan) bukan sebagai peserta. Barangkali bagi sebagian orang ini terdengar konyol dan bodoh, kenapa aku mau? Ya aku mau karena aku tahu ini penting bagiku, manfaatnya akan aku rasakan kalau tidak sekarang ya nanti.

Asumsi aku seperti ini, terkadang untuk bisa berkenalan dengan orang-orang hebat dan berdiri sebahu dengan mereka, kita harus membelinya. Dalam hal ini aku sudah membuktikan dengan membeli perkenalan dan pertemuan tersebut yaitu dengan terbang dari Aceh Jakarta. Hampir semua peserta memilih GMB karena bertumpu pada tiga poin; Homestay, bertemu Inspiring leader, adventure di yogya. Bagi aku, adventure di yogya merupakan part yang paling seru di acara Gerakan Mari Berbagi kali ini.
Share:

Malam Pertama di Jogja & Menjelang Hari H Penyambutan


Bagi kami berlima yang menumpangi mobil CRV putih sejak jumat malam kemarin sepakat mengatakan inilah perjalanan darat yang paling gila, paling panjang, dan paling lama dalam sejarah kami melancong. Tidak main-main, bermodalkan satu mobil dan satu sopir muda (tidak ada sopir pengganti) berhasil menaklukkan jarak Jakarta Yogyakarta dalam waktu tempuh yang tidak biasa, yaitu 20 jam. Melahap berpaket paket makanan ringan, roti-roti, dan berbotol-botol minuman yang sering diiklanklan di tv menjadi ritual kami selagi jarak Jakarta Yogyakarta belum tertaklukkan.

Saat memulai mengetik isi postingan ini, jam dinding di kamar hotel Nirwana, Malioboro, Yogyakarta menunjukkan pukul 01.30 pagi. Kepala masih puyeng, dan keempat temanku yang lain sedang membayar tidur mereka yang belum terbayar.

Entah dari mana datang ide itu, hingga kami berlima sepakat bahwa tidak ada yang tidur selama mobil ini masih jalan dan kita masih duduk manis di dalam mobil mewah berwarna putih susu ini, "Janji  yaaa, tidak boleh ada yang tidur, denger tuu! Bungkus..!", kata salah seorang teman dengat tegas. Dan semua kami setuju, secara serentak menyaut ,"Bungkuuuuus..!"

Sekarang ini, atap hotel Nirwana baru siap diguyuri hujan deras. Dari dalam kamar hotel aku mendengarkan satu dua suara kodok yang sedang mengendap ngendap di genangan dari sisa air hujan, mengintai dari balik celah alam, melihat siapa-siapa saja yang belum tidur. Begitupun dengan suara jangkrik yang masih begadang, mondar mandir di celah celah batu di halama hotel nirwana, sedang penghuni hotel tengah asik menikmati secangkir teh manis yang khas dengan wangi daun tehnya di balcon balcon yang tersedia. Sesekali aku mendengar dhok jawa dari orang yang masih ngerocos setelah hujan membangunkan mereka.

Setiap suara suara yang ada disekitar hotel sangat mudah untuk didengar, terlebih lagi aku mendengarnya disaat sebagian orang terlelap, disaat malam sudah sepakat dikatakan sudah sunyi senyap.



Share:

Recent Posts

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.

Pages