Menulis Karena Gelisah Terhadap Sesuatu..

Makna Warung Kopi di Aceh

Keberadaan warung kopi di Aceh mempunyai tempat istimewa di setiap relung hati para pengunjung warung kopi langganan masing-masing. Fenomena menjamurnya warung kopi dan banyaknya para jamaah warung di Aceh tidak boleh dilihat sinis dikarenakan warung kopi sudah menjadi tempat mengambil kembali semangat atau ruh seorang manusia yang barangkali masih tercecer di atas tempat tidur dari semalaman. Duduk di warung kopi merupakan proses meditasi sambil minum-minum dalam memanggil kembali semangat hidup untuk menantang hari ini.

Jep Kupi Nak Bek Pungoe
Minum Kopi Supaya Tidak Gila
Pagi hari, tak terkecuali baik pemuda maupun orang tua, berseragam atau tidak, yang pekerja kantor maupun pengangguran, seiring matahari merangsek naik mereka keluar menuju warung kopi langganan masing-masing guna menenggak segelas cairan kopi yang ditemani beberapa kerap roti selai dan penganan-penganan lain. Aktivitas yang beginian di Aceh dinamakan "Ngopi". Ngopi tak berarti setiap orang yang duduk di warung kopi semuanya akan menenggak dan cairan yang berisi kopi. Ada juga yang menenggak teh, teh hijau, dan minuman lain, level paling tinggi menenggak es kosong. Lalu kenapa harus istilah Ngopi? Kata ngopi sudah lebih dulu memonopoli warung kopi di Aceh. Sama seperti air mineral bermerek 'Aqu*' lebih dulu memonopoli pasar. Di Aceh, mau sampeyan beli air mineral apapun sampeyan akan menyebut merek tersebut, karena kalau tidak yang punya kios akan bingung. Di warung kopi, mau ada minum atau duduk nikmatin wifi gratis gak minum apa-apa, sebutannya tetap lagi ngopi.

Orang-orang di sini, sambil mereka ngopi pagi ada banyak sekali hal yang sering mereka lakukan di warung kopi. Semisal melanjutkan diskusi final AFF semalam yang sempat terpotong akibat yang punya warung mengusir mereka pulang karena mau tutup. Nah ngopi pagi dimanfaatkan kembali untuk menyambung obrolan soal kemenangan timnas Indonesia atas Thailand. Bagi yang penggila aksi tikang-tikung Moto GP, mereka bergantian berkomentar soal momen-momen cantik yang terjadi di sirkuit balapan paling bergensi itu. Bagi yang bermental optimis dan keseringan ngikutin tayangan motivasi di TV yang bertemakan: Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini/ Nothing Impossible; Buat mereka yang golongan ini, mereka asik berandai-andai, berangan-angan mungkin tidak ya kita akan mendengarkan lagu Indonesia Raya bergema di piala dunia?

Warung kopi akan menjadi tempat yang religius ketika para pengunjungnya berbicara tentang agama, fanatisme, aksi bela islam jilid sekian atau 212. Menjadi panggung pertunjukan ketika warung tersebut banyak diisi oleh para pekerja seni dengan berbagai aliran seni. Warung kopi di Aceh serasa gedung DPRA dan para pengunjungnya adalah para anggota dewan ketika di warung itu banyak orang (syik putik tuha muda) bicara bicara soal kebijakan-kebijakan politik sampai mengernyit jidat, tegang urat leher karena bertekak terkait jagoan politik masing-masing. Membuka obrolan seperti; soe yang harus ta toep kali nyoe/ siapa yang harus kita coblos kali ini kerap kali menjadi basa-basi perjumpaan ala warung kopi. Atau saat mereka coba "menggariskan" peta politik jelang Pilkada Aceh, maka warung itu sudah menjadi tempat office center-nya para tim pemenangan jagoan politik yang maju dalam kontestasi politik di Aceh.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Recent Posts

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.

Pages