Menulis Karena Gelisah Terhadap Sesuatu..

Doa Kok Di Facebook?


Semenjak hadirnya facebook di tengah-tengah masyarakat, manusia lebih terlihat alim dan bersahaja di facebook (dunia maya) ketimbang di dunia yang bukan maya. Tidak sedikit para user facebook yang punya "kebiasan" berdoa di wall facebook mereka masing-masing. Ada yang berdoa untuk kesembuhan anak dan isteri, berdoa terlepas dari gangguan dan ancaman, biar dinaikkan gaji, pangkat dan sebagainya. Tapi karena ini lagi musim-musimnya penerimaan pegawai negeri sipil baru, jadi genre doa yang sering wara-wiri di beranda facebook adalah doa biar lulus tes CPNS. Ini cara pandang saya, dan bukan hak saya untuk menghakimi seseorang keliru atau tidaknya karena perilaku tersebut. Sebenarnya, perkara-perkara seperti ini bisa dilogikakan. Sekarang izinkan saya bertanya, "Sebenarnya kita berdoa itu supaya ada yang like atau untuk apa? Tentu semua kita sepakat, berdoa bertujuan supaya doa kita diaminkan para malaikat, dan nantinya Allah akan mengabulkannya. Jelas-jelas bukan untuk di like atau diketahui oleh semua teman facebook kita. 

Melihat fenomena ini, saya jadi sedikit mengambil kesimpulan, sepertinya kita sudah sedikit keliru dalam memilih tempat, tidak tahu lagi mana tempat-tempat yang dianjurkan untuk berdoa. Sekarang coba kita cek and ricek kembali, setahu saya tidak pernah ditetapkan dalam dalil, baik dalil aqli maupun naqli; bahwa media sosial yang bernama facebook itu merupakan salah satu tempat bagi hamba beriman di atas muka bumi ini untuk berdoa. Tidak pernah! Saya tidak pernah menemukan ketetapan dalil yang demikian. Coba dicek kembali, mungkin saya yang keliru atau barangkali bukan saya. Kalau pun kita ngotot berdoa di media sosial seperti facebook, lantas siapa yang akan mengabulkan doa-doa kita? Kenapa kita tidak langsung berdoa dikala masih dalam keadaan berwudhuk, muatan suci air wudhuk masih melekat pada jiwa raga kita seusai shalat. Saat kaki kita masih bersila indah diatas sajadah?
Jadi kenapa harus Facebook?
Sampeyan Ber doa biar banyak yang like atau diterima sama yang maha kuasa.

Rumor yang sempat beredar, bahwa filosofi dari Istilah "wall" di Facebook. Mengapa redaksinya harus Wall? Padahal bisa saja kan menamakannya dengan Page, Board, atau apalah namanya yang selain wall. Jadi menurut kabar yang beredar, Mark Zukenberg si pencipta Facebook adalah seorang etnis yahudi, dan orang yahudi selalu menghadap ke sebuah Dinding (wall) di Jerussalem (Israel). Apa mungkin si Mark sedang mempopulerkan istilah "Wall di kepercayaan etnis Yahudi (sebagai tempat meratapi nasib atau meminta sesuatu) kepada penduduk dunia? Kalau memang iya, maka pertimbangkan lagi niat sebelum menuliskan sesuatu yang bernada Doa di Wall Facebook.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Recent Posts

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.

Pages